Minggu, 28 September 2014

MANUSIA DAN TUHANYA



Manusia adalah mahluk yang berakal. Manusia di ciptakan dengan mempunyai akal karena untuk membedakan Antara manusia dengan mahluk lainnya, dan dengan akal itu juga manusia menjadi lebih unggul dan lebih sempurna di bandingkan dengan mahluk lainnya. Kesempurnaan akal manusia dapat terlihat seiring dengan bergantinya waktu, dari fase ke fase pemikiran manusia semakin berkembang. Kalau kita tengok buku sejarah, dulu manusia itu tidak mampu melakukan pekerjaan yang bersifat instan dan cepat dan cendrung lebih primitive di bandingkan dengan kehidupan manusia saat ini. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu perkembangan manusia menjadi lebih pesat baik dalam segi ekonomi, pendidika, sosialisasi  dan tentunya teknologi. Kalau dulu manusia melakukan perjalanan dengan berjalan kaki ataupun menunggangi seekor binatang, dan tentunya akan memerlukan waktu yang relative lebih lama untuk melakukan perjalanan jauh, maka lihatlah di era sekarang manusia lebih mudah dan lebih cpat dalam melakukan perjalanan bahkan untuk mengelilingi dunia pun di era saat ini tidak akan memerlukan waktu yang sangat lama. Akan tetapi, kita harus sadar ketika perkembangan akal manusia semakin pesat maka ketika itu manusi akan menuhankan akalnya dan lupa terhadap Tuhan yang sebenarnya. Tidak bisa di pungkiri kalau manusi terlahir dengan memiliki sebuah fitrah dan salah satu dari fitrah manusia adalah ketergantungannya terhadap Tuhan, tidak bisa di pungiri kalau manusia itu sangat memerlukan Tuhannya. Dan bayangkan saja kalau manusia sudah enuhankan akal pemikirannya lewat teknologi atupun sains karena semakin pesatnya perkembagan zaman, maka di takutkan manusia akan lupa dan meninggalkan Tuhan mereka yang sebenarnya. Tuhan manusia yang sebenarnya adalah sang kholik yang telah menciptakan manusia itu sendiri, karena di alam semesta ini Cuma ada 2 hal yaitu sang pencipta dan yang di ciptakan, inmateri dan materi. Kalau kita di Tanya tentang kebenaran Tuhan, maka kita pasti akan menjawabnya ada dan tidak akan pernah tidak ada. Kenapa demikian, karena manusia itu terlahir dengan fitrahnya dan fitrah untuk memeliki ketergantungan terhadap Tuhan adalah fitrah yang tidak bisa dihilangkan oleh manusia. Manusia sangat butuh terhadap Tuhannya, manusia sangat tergantung terhadap Tuhannya dan tentunya manusia yang mengatakan Tuhan itu tidak ada maka manusia tersebut adalah manusia gila, karena dia tidak menggunakan akal pemikirnya dengan baik dan manusia yang tidak menggunakan akal pemikirannya dengan baik hanya manusia yang gila. Coba kita pikirkan, kalau kita di suruh untuk menyebutkan sesuatu yang tidak ada di alam dunia ini, apakah kita mampu menjawabya? Tentu saja kita tidak akan mampu untuk menjawabnya karena mana ada sesuatu yang tidak ada, kalu begiu kesimpulannya Tuhan itu ada dan manusi membtuhkannya. Kemudian yang harus kita renungkan apa benar waktu itu berjalan ke depan? Kalau begitu apa buktinya? Kenyataannya semakin bertambahnya pengetahuan manusia dari waktu ke waktu maka semakin banyak pula kekacauan yang di buat manusia. Padahal wahyu telah mengatakan bahwa manusia itu di ciptakan sebagi khalifah fil ardi, tapi apakah tugas kita di dunia ini sebagi khalifah fil ardi benar – benar sudah kita laksanakan, faktanya kita sebagai manusia malah lebih suka meruksak bumi ini, dari mulai peperangan, pembakaran hutan, pemboman ikat di laut dan mash banyak lagi. Kalu seperti itu, berarti kita tidak maju ke depan tapi justru kita maju kebelakang. Secara pengetahuan manusia memang telah berkembang maju tapi secara jati diri sebagai manusia maka manusia telah sangat mundur ke belakang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar