Manusia adalah
mahluk yang berakal. Manusia di ciptakan dengan mempunyai akal karena untuk
membedakan Antara manusia dengan mahluk lainnya, dan dengan akal itu juga
manusia menjadi lebih unggul dan lebih sempurna di bandingkan dengan mahluk
lainnya. Kesempurnaan akal manusia dapat terlihat seiring dengan bergantinya
waktu, dari fase ke fase pemikiran manusia semakin berkembang. Kalau kita
tengok buku sejarah, dulu manusia itu tidak mampu melakukan pekerjaan yang
bersifat instan dan cepat dan cendrung lebih primitive di bandingkan dengan
kehidupan manusia saat ini. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu perkembangan
manusia menjadi lebih pesat baik dalam segi ekonomi, pendidika,
sosialisasi dan tentunya teknologi.
Kalau dulu manusia melakukan perjalanan dengan berjalan kaki ataupun
menunggangi seekor binatang, dan tentunya akan memerlukan waktu yang relative
lebih lama untuk melakukan perjalanan jauh, maka lihatlah di era sekarang
manusia lebih mudah dan lebih cpat dalam melakukan perjalanan bahkan untuk
mengelilingi dunia pun di era saat ini tidak akan memerlukan waktu yang sangat
lama. Akan tetapi, kita harus sadar ketika perkembangan akal manusia semakin
pesat maka ketika itu manusi akan menuhankan akalnya dan lupa terhadap Tuhan
yang sebenarnya. Tidak bisa di pungkiri kalau manusi terlahir dengan memiliki
sebuah fitrah dan salah satu dari fitrah manusia adalah ketergantungannya
terhadap Tuhan, tidak bisa di pungiri kalau manusia itu sangat memerlukan Tuhannya.
Dan bayangkan saja kalau manusia sudah enuhankan akal pemikirannya lewat
teknologi atupun sains karena semakin pesatnya perkembagan zaman, maka di
takutkan manusia akan lupa dan meninggalkan Tuhan mereka yang sebenarnya. Tuhan
manusia yang sebenarnya adalah sang kholik yang telah menciptakan manusia itu
sendiri, karena di alam semesta ini Cuma ada 2 hal yaitu sang pencipta dan yang
di ciptakan, inmateri dan materi. Kalau kita di Tanya tentang kebenaran Tuhan,
maka kita pasti akan menjawabnya ada dan tidak akan pernah tidak ada. Kenapa
demikian, karena manusia itu terlahir dengan fitrahnya dan fitrah untuk
memeliki ketergantungan terhadap Tuhan adalah fitrah yang tidak bisa
dihilangkan oleh manusia. Manusia sangat butuh terhadap Tuhannya, manusia
sangat tergantung terhadap Tuhannya dan tentunya manusia yang mengatakan Tuhan
itu tidak ada maka manusia tersebut adalah manusia gila, karena dia tidak
menggunakan akal pemikirnya dengan baik dan manusia yang tidak menggunakan akal
pemikirannya dengan baik hanya manusia yang gila. Coba kita pikirkan, kalau
kita di suruh untuk menyebutkan sesuatu yang tidak ada di alam dunia ini,
apakah kita mampu menjawabya? Tentu saja kita tidak akan mampu untuk
menjawabnya karena mana ada sesuatu yang tidak ada, kalu begiu kesimpulannya
Tuhan itu ada dan manusi membtuhkannya. Kemudian yang harus kita renungkan apa
benar waktu itu berjalan ke depan? Kalau begitu apa buktinya? Kenyataannya
semakin bertambahnya pengetahuan manusia dari waktu ke waktu maka semakin
banyak pula kekacauan yang di buat manusia. Padahal wahyu telah mengatakan
bahwa manusia itu di ciptakan sebagi khalifah fil ardi, tapi apakah tugas kita
di dunia ini sebagi khalifah fil ardi benar – benar sudah kita laksanakan,
faktanya kita sebagai manusia malah lebih suka meruksak bumi ini, dari mulai
peperangan, pembakaran hutan, pemboman ikat di laut dan mash banyak lagi. Kalu
seperti itu, berarti kita tidak maju ke depan tapi justru kita maju kebelakang.
Secara pengetahuan manusia memang telah berkembang maju tapi secara jati diri
sebagai manusia maka manusia telah sangat mundur ke belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar