Rabu, 08 Oktober 2014

AQIDAH SEBAGAI KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM


Sebagai sebuah agama, islam tentu mempunyai dasar atau mempunyai pondasi. Dimana dengan pondasi atau dasar tersebut islam akan menjadi agama yang kuat dan seseorang yang menggunakan atau mengamalkan dasar tersebut akan menjadi seorang muslim yang kuat dalam keislamananya. Karena, kalau kita ibaratkan sebuah bangunan yang tak mempunyai tihang atau pondasi yang kuat, tentu bangunan itu akan roboh walaupun hanya disentuh seeokor ayam.  Kemudian, benarkah Aqidah  kerangka dasar yang harus kita jalankan agar kita dapat memperkokoh pondasi kita dalam beragama islam?
Yang pertama adalah Aqidah, aqidah menurut Bahasa berarti simpul, ikatan, atau perjanjian yang kokoh, ya tentunya perjanjian dengan Tuhan kita Alloh SWT karena ketika kita sudah melakukan perjanjian yang kuat dengan Tuhan kita maka selain kita yang harus menjaga perjanjian itu, Tuhan kita pun akan membantu kita dalam menjaga perjanjian itu. Kemudian, Aqidah secara istilah berarti beberapa kebenaran yang dapat diterima oleh manusia berdasarkan akal, fitrah dan wahyu yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati dengan keyakinan yang bulat/utuh. Sebuah keyakinan tentunya harus dipahami terlebih dahulu oleh akal, walaupun ada beberapa hal dalam islam yang tidak bisa dimengerti oleh akal, seperti bentuk dan tempat Tuhan kita, karena hal tersebut tidak perlu kita pikirkan sebab sebelum kita berani memikirkan bagaimana dan dimana dzat Tuhan kita, maka kita pikirkan dulu ciptaannya, betapa banyak ciptaannya yang sangat luar biasa yang sebagian belum kita mengerti secara akal.
Aqidah tetntunya mempunyai ruang lingkup dan ruang lingkup aqidah diantaranya yaitu:
1.       Didasarkan pada keyakinan diri
Ketika kita meyakini sesuatu tentunya keyakinan itu harus bermula dari kesadaran diri pribadi, jangan hanya kita meyakini adanya Alloh, tapi itu semuanya hanya topeng agar kita dapat diakui sebagai orang yang beragama. Agama itu bukan tempat untuk bermain yang seenaknya kita bisa mengutak-ngatik dan mempermainkannya seperti politik. Kita harus mempunyai dasar ketika kita meyakini sesuatu didalam agama, keyakinan yang keluar dari dari diri sendiri, keyakinan yang timbul karena fitrah yang dimiliki oleh setiap manusia dalam mempunyai dan meyakini adanya Tuhan.
2.       Sesuai dengan fitrah manusia
Sebaimana telah disebutkan diatas, kalau kita sebagai manusia tentunya mempunyai fitrah hidup yang Alloh berikan kepada kita sebagai salah satu pembeda Antara kita dan mahluk-mahluk lainya. Salah satu fitrah manusia adalah mengakui dan mengetahui adanya Tuhan, adanya dzat yang menciptakannya. Karena bohong ketika seorang atheis mengatakan kalau tuhan itu tidak ada, karena ketika dia sedang dalam kesulitan yang sangat sulit maka secara spontan hati kecilnya pasti akan menggantungkan dirinya kepada sesuatu yang biasa kita sebut sebagai tuhan. Intinya, janganlah kita mencedrai fitrah kita dengan pemikiran-pemikiran bodoh kita, kita harus tau kalau pemikiran kita itu terbatas walaupun manusia adalah mahluk yang paling sempurna diantara mahluk-mahluk yang lainnya tapi kesempurnaan itu tentunya dibarengi dengan keterbatasan dan kekurangannya.
3.       Merupakan perjanjian yang kokoh
Bumi ini adalah salah satu tempat yang sedang kita kunjungi, karena sebagai mahluk kita sudah dan akan mengunjungi dan menetap ditempat-tempat yang lainnya. Contohnya apa, sebelum kita lahir kedunia ini maka kita itu hidup didalam Rahim ibu kita dan sebelum dzat immateri kita atau ruh kita ada di dalam jasad dalam perut ibu kita maka kita berada di suatu alam yang dinamakan alam ruh, tentu kita tidak akan ingat karena jangankan mengingat ketika kita sedang dialam ruh, mengingat kejadian ketika kita kita sedang berumur 2 saja pasti kita sudah pusing untuk memikirkannya. Ketika kita di alam ruh kita sudah melakukan perjanjian dengan Tuhan kita Yaitu Alloh SWT, perjanjian seperti apa? Ya tentunya perjanjian Antara yang menciptakan dan yang diciptakan kita berjanji kalau kita mengakui adanya tuhan, dan kita berjanji bahwa tuhan itu adalah Alloh SWT. Tapi kenapa saat ini banyak orang yang tidak bertuhan kepada Alloh SWT. Itu karena ketika dia lahir orang yang pertama mengajarkan agama kepada dia juga tidak bertuhankan Alloh SWT dan walaupun kenyataannya seperti itu tapi manusia dibekali akal dan hati oleh Alloh SWT yang harusnya dengan semua itu kita mampu berpikir dan menggunakannya dengan baik untuk menemukan kembali perjanjian kita dengan Tuhan.
4.       Tidak hanya diyakini tapi harus di ucapkan dan diamalkan

Sebagai seorang manusia yang mempunyai fitrah dan akal tentu kita sudah memahami ketika kita meyakini sesuatu tapi tidak ada inprestasi dari keyakinan itu maka itu sama saja dengan keyakinan yang sia-sia, karena ketika kita meyakini sesuatu maka kita juga harus mengaplikasikan keyakinan tersebut terhadap perbuatan kita sehari-hari. Percuma kita yakin adanya Tuhan tapi ahlak kita sehari-hari tidak mencerminkan adanya tuhan kita tidak mentaati perintahnya dan kita selalu suka melakukan larangannya. Perbuatan seperti itu hanya akan dilakukan oleh orang- orang yang tak berakal atau sifat kemanusiaannya belum lengkap. Jadi, ketika kita mempunyai sebuah keyakinan maka keyakinan itu tidak hanya disimpan didalam hati, tapi kita jga harus mengeluarkannya dengan mulut dan yang paling penting adalah kita harus mampu untuk melakukan hal-hal yang mencerminkan kita adalah manusia yang bertuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar